Sebanyak 393 jemaah haji dari kloter JKG-40 asal Kabupaten Tangerang telah kembali ke tanah air setelah menunaikan ibadah haji di Tanah Suci Makkah. Mereka tiba pada hari Senin, 23 Juni 2025, menandai kedatangan yang penuh rasa syukur bagi seluruh anggota rombongan.
Kedatangan rombongan ini merupakan bagian dari keseluruhan proses perjalanan haji yang melibatkan enam kloter dari daerah tersebut. Di antara mereka, kloter ke-4 ini merupakan rombongan ke empat yang pulang dari Tanah Suci di tahun 2025.
Kedatangan Jemaah Haji yang Menjadi Sorotan
Menurut informasi yang disampaikan oleh Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh, jumlah total jemaah haji yang tiba adalah 393 orang. Mereka mendarat sekitar pukul 03.30 WIB dan kemudian diantarkan ke Debarkasih Cipondoh, tiba di Kabupaten Tangerang sekitar pukul 08.00 WIB. Proses ini menunjukkan organisasi yang baik dalam pengelolaan kepulangan para jemaah.
Namun, dalam perjalanan haji ini, terdapat kesedihan karena salah satu anggota rombongan telah wafat di Tanah Suci. Meskipun demikian, jumlah jemaah tetap 393, karena satu jemaah dari Kabupaten Tangerang yang terpisah dari rombongannya bergabung mengisi kekosongan tersebut. Hal ini menunjukkan komitmen dan saling mendukung antar jemaah dalam kelompok.
Keberangkatan dan Wafatnya Beberapa Jemaah
Memasuki catatan perjalanan, ada laporan menyedihkan mengenai jemaah yang meninggal. Hingga saat ini, empat jemaah haji asal Kabupaten Tangerang dilaporkan telah meninggal dunia. Tiga di antaranya meninggal di Tanah Suci dan satu lainnya wafat di rumahnya sehari setelah pulang dari Makkah. Kabar ini tentu memberikan rasa duka bagi keluarga yang ditinggalkan serta rekan-rekan jemaah lainnya.
Ketiga jemaah yang wafat di Tanah Suci yakni Ida Imih Videl dari Sepatan, Kusnandar Edi Adimihardja dari Curug, dan Suryanto Ali Sidin dari Legok. Mereka adalah bagian dari kloter-keloter yang berbeda dan meninggal karena berbagai penyakit yang sudah ada sebelum berangkat. Penyakit jantung diketahui menjadi salah satu penyebab utama wafatnya beberapa jemaah, dengan rincian meninggalnya masing-masing pada tanggal 18, 31 Mei, dan 9 Juni.
Melihat kondisi ini, penting untuk diingat bahwa ibadah haji adalah perjalanan spiritual yang tidak hanya penuh dengan kegiatan ritual, tetapi juga memerlukan persiapan kesehatan yang matang. Bagi jemaah lainnya, hal ini menjadi pelajaran untuk lebih memperhatikan kondisi fisik sebelum melaksanakan ibadah yang penuh dengan tantangan ini.