Cek Kesehatan Gratis (CKG) di sekolah menjadi program ambisius pemerintah yang bertujuan untuk memberikan akses kesehatan kepada para pelajar. Mulai hari ini, Senin (4/8/2025), sebanyak 53 juta siswa dari seluruh Indonesia akan menjalani pemeriksaan kesehatan tanpa biaya.
Program ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk memastikan setiap siswa mendapatkan perhatian kesehatan yang memadai, terutama setelah suksesnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sebelumnya menyasar masyarakat umum.
Prioritas Kesehatan untuk Generasi Muda
Keberadaan Cek Kesehatan Gratis Sekolah (CKGS) adalah langkah signifikan untuk meningkatkan kesejahteraan siswa di seluruh tanah air. Menurut Menteri Komunikasi dan Digital, Meutia Hafid, program ini menargetkan tidak ada siswa yang tertinggal, dan akan mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam penginputan data kesehatan. Hal ini penting agar data dapat diproses dengan cepat dan akurat, mengingat jumlah partisipan yang sangat besar.
Pada sesi ini, pemeriksaan mencakup berbagai aspek kesehatan, mulai dari pemeriksaan tensi darah hingga kesehatan mata. Mengingat semakin meningkatnya penggunaan gadget oleh anak-anak saat ini, gangguan kesehatan mata menjadi fokus perhatian utama. Kehadiran teknologi membawa dampak positif, namun juga risiko kesehatan yang harus diwaspadai.
Strategi Pelaksanaan dan Dampaknya
Pemerintah daerah, bersama dengan instansi terkait, berkolaborasi untuk memastikan pelaksanaan cek kesehatan ini berjalan lancar. Gubernur Banten, Andra Soni, mengungkapkan pentingnya kolaborasi ini untuk mengatasi kendala yang mungkin muncul. Sadar akan potensi masalah, Pemprov Banten siap melakukan evaluasi untuk memperbaiki pelaksanaan program ini di masa mendatang.
Cek kesehatan gratis di sekolah juga berfungsi sebagai pengingat bagi masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan, terutama sebelum masalah kesehatan muncul. Di tengah kesibukan pendidikan dan digitalisasi yang semakin pesat, tidak jarang siswa melewatkan pemeriksaan kesehatan rutin, padahal hal ini sangat penting. Antusiasme ratusan siswa di SMPK Penabur saat mengikuti pemeriksaan menjadi tanda bahwa program ini sangat dibutuhkan.
Program ini tidak hanya meningkatkan kesadaran kesehatan di kalangan siswa, tetapi juga menciptakan hubungan yang lebih baik antara masyarakat dan pemerintah. Dalam jangka panjang, diharapkan program ini Mampu menurunkan angka masalah kesehatan di kalangan pelajar dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.