Dinas Kesehatan setempat mencatat bahwa selama periode Januari hingga Mei 2025, terjadi 30 kasus demam berdarah dengue (DBD) dengan satu di antaranya berujung pada kematian. Kasus ini memperlihatkan pentingnya upaya pencegahan dan deteksi dini dalam menangani penyakit yang disebabkan oleh virus dengue ini.
Kepala Dinas Kesehatan mengungkapkan bahwa pasien yang meninggal dunia tersebut terlambat mendapatkan penanganan karena dirawat jalan di rumah untuk waktu yang cukup lama. Meskipun ada tragedi ini, tren kasus DBD di wilayah tersebut mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di mana terdapat 80 kasus pada periode yang sama.
Tren Kasus DBD yang Menurun
Pada tahun ini, kasus DBD menunjukkan tren yang lebih baik. Hingga Mei 2025, jumlahnya hanya mencapai 30 kasus. Dinas Kesehatan berharap situasi ini dapat bertahan dan tidak meningkat lagi. Statistik yang lebih rendah ini menjadi harapan bagi masyarakat dan petugas kesehatan di daerah tersebut.
Data kasus disampaikan oleh 16 puskesmas yang tersebar di enam kecamatan. Rentang usia pasien pun bervariasi, menunjukkan bahwa semua kelompok usia rentan terhadap patogen ini. Sebagian besar pasien yang dirawat di rumah sakit menunjukkan gejala DBD yang cukup berkembang, mengindikasikan perlunya perhatian lebih dalam pencegahan dan pengobatan.
Strategi Pencegahan DBD yang Efektif
Dinas Kesehatan terus menggalakkan upaya pencegahan dengan pendekatan yang lebih terfokus pada pemberantasan sumber penyakit. Salah satu metode yang dianggap paling efektif adalah gerakan 3M Plus: menguras, menutup, dan mengubur barang bekas. Ini menjadikan kebersihan lingkungan sebagai prioritas utama dalam pengendalian DBD.
Metode pengasapan atau fogging bukanlah solusi utama dalam menanggulangi DBD. Meskipun efektif membunuh nyamuk dewasa, fogging tidak mampu mengatasi jentik-jentik yang masih ada di dalam air. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan secara tegas mengingatkan masyarakat untuk lebih proaktif menjaga kebersihan lingkungan di sekitar mereka. Menjaga agar tidak ada air yang tergenang menjadi salah satu langkah pencegahan yang sangat penting.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk memastikan bahwa semua tempat penampungan air tertutup rapat. Hal ini penting karena nyamuk Aedes aegypti, yang menjadi vektor penular penyakit ini, dapat berkembang biak di tempat air yang bersih.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit serius yang dapat mengakibatkan komplikasi jika tidak ditangani dengan segera. Gejala yang biasa muncul antara lain demam tinggi, sakit kepala, dan nyeri otot dan sendi. Jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat, kondisi ini bisa berakibat fatal.
Penting bagi masyarakat untuk memahami cara pencegahannya dan terlibat dalam menjaga lingkungan sekitar sebagai langkah awal untuk melindungi diri dan orang-orang terkasih dari DBD.