Dalam upaya meningkatkan potensi perekonomian lokal, sebuah kelompok mahasiswa telah melaksanakan program pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah Pipitan-Walantaka, Kota Serang. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung pelaku usaha lokal agar bisa lebih berdaya dan berkelanjutan.
Salah satu contoh konkret dari program ini adalah kerja sama dengan seorang pengusaha lokal yang dikenal sebagai Pak Nasri. Beliau merupakan pemilik sebuah pabrik tahu yang menyediakan produk berkualitas tinggi, yakni tahu segar yang bebas dari bahan pengawet. Usaha tahu ini kini sudah berjalan selama tiga tahun dan sukses menjadi tempat produksi tahu yang dicari oleh masyarakat sekitar.
Pengembangan Usaha Tahu yang Berkualitas
Pabrik tahu yang dipimpin oleh Pak Nasri, bersama istrinya Bu Neni, telah mengalami perkembangan pesat dan kini mampu menyuplai kebutuhan pasar baik eceran maupun grosir setiap harinya. Kualitas dan kebersihan produk menjadi fokus utama dalam pengolahan tahu. Hal ini tidak hanya menarik minat konsumen lokal, tetapi juga memberikan kesempatan kerja untuk mempekerjakan warga sekitar.
“Kami memulai usaha ini dari bawah, dengan kesepakatan untuk menjaga kualitas di atas segalanya. Alhamdulillah, sekarang produk kami dikenal luas, dan kami bangga bisa menciptakan lapangan kerja,” ungkap Pak Nasri ketika dijumpai di lokasi produksi. Pengalaman-langsung mahasiswa KKM dalam proses produksi, mulai dari tahap penggilingan kedelai hingga pengemasan, memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang usaha yang dijalankan.
Strategi Pemberdayaan dan Kemandirian Ekonomi
Partisipasi mahasiswa KKM dalam proyek ini bukan sekadar membantu dalam promosi, tapi juga melibatkan proses langsung dalam produksi usaha. Ini adalah bentuk kolaborasi nyata antara pendidikan dan dunia usaha, yang memungkinkan mahasiswa belajar langsung dari pelaku usaha. Suganda, ketua KKM kelompok tersebut, menekankan pentingnya sinergi antara pendidikan dan kewirausahaan.
“Pak Nasri dan Bu Neni memberikan contoh yang menginspirasi bahwa usaha kecil dapat berkembang dengan pengelolaan yang baik. Kami diajarkan untuk terlibat dari awal hingga akhir, dan saya berharap ini dapat memotivasi warga lain untuk mengembangkan UMKM mereka sendiri,” jelas Suganda.Dari program pemberdayaan ini, diharapkan ada perubahan yang signifikan terhadap kemandirian ekonomi masyarakat lokal yang berorientasi pada potensi yang ada di daerah mereka sendiri.
Program ini bukan hanya tentang memberikan dukungan finansial atau sumber daya, tetapi lebih kepada transfer pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan agar UMKM dapat bertahan dan berkembang dalam jangka panjang. Melalui usaha seperti pabrik tahu ini, harapannya akan ada dampak positif yang dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar dan mendorong terciptanya berbagai inisiatif serupa di masa depan.