KAB. TANGERANG-, Kapolresta Tangerang Kombes Pol Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah mendatangi Stasiun Tigaraksa di Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Minggu (27/7/2025). Tindakan ini diambil sebagai respons terhadap video viral yang menunjukkan beberapa oknum ojek pangkalan memaksa penumpang untuk turun dari taksi online.
Peristiwa ini menjadi sorotan publik, terutama karena melibatkan seorang ibu dan bayinya. Pertanyaan yang muncul adalah mengapa situasi ini bisa terjadi dan bagaimana pembagian sektor transportasi umum menjadi begitu tegang. Penggunaan kendaraan taksi online memang sering kali memicu gesekan antara pengemudi ojek pangkalan dan taksi online, terutama di kawasan yang ramai.
Kasus Pemaksaan dan Respon Kepolisian
Kombes Pol Andi Muhammad Indra menjelaskan bahwa insiden ini terjadi pada Jumat (25/7/2025), sekitar pukul 14.00. Setelah video tersebut viral, pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan lebih lanjut. Menurut beberapa saksi mata, insiden tersebut dimulai ketika pasangan suami istri yang hendak menaiki taksi online ditegur oleh pengemudi ojek pangkalan. Mereka meminta sopir taksi online untuk tidak mengambil penumpang di lokasi tersebut.
Dari keterangan para saksi, terungkap bahwa penumpang perempuan yang berada di dalam kendaraan merasa terancam dan terlibat dalam adu mulut. Ketika situasi semakin memanas, para pengemudi ojek pangkalan meminta pasangan itu untuk turun dari taksi online dan memilih menggunakan ojek pangkalan. Namun, pasangan tersebut memilih untuk pergi dengan berjalan kaki setelah diminta turun. Hal ini menunjukkan ketegangan antara dua jenis moda transportasi dan dampaknya terhadap kenyamanan penumpang.
Strategi untuk Menciptakan Kerjasama antara Moda Transportasi
Di lokasi kejadian, Indra Waspada bertemu dengan beberapa pengemudi ojek pangkalan untuk mendengarkan pandangan mereka. Dalam kesempatan ini, ia memberikan imbauan agar konflik yang terjadi tidak didasari emosi. “Yang terpenting adalah kita semua mencari nafkah. Ojek pangkalan dan taksi online harus bisa beroperasi dengan harmonis,” katanya. Ini adalah sikap penting yang perlu diadopsi oleh semua pihak dalam meminimalkan friksi di jalan.
Indra mendengar keterangan dari pengemudi ojek online juga, kemudian memberikan edukasi serupa agar mereka bisa saling menghargai. Kesadaran akan pentingnya dialog terbuka antara kedua pihak harus diutamakan. Pihak kepolisian berencana memfasilitasi pertemuan antara pengemudi ojek pangkalan dan taksi online untuk mencari solusi yang saling menguntungkan. Keberadaan mekanisme penyelesaian konflik semacam ini akan sangat membantu dalam menciptakan suasana yang lebih kondusif bagi semua pengguna jasa transportasi.
Langkah kepolisian untuk berupaya mediasi bukan hanya untuk menyelesaikan masalah ini, tetapi juga sebagai bentuk komitmen untuk menjaga ketertiban umum. Indra menegaskan, setiap tindakan yang meresahkan akan sangat mungkin ditindaklanjuti. “Jika penumpang merasa dirugikan dan melapor, maka proses hukum sangat mungkin terjadi,” tuturnya.
Dari insiden ini, bisa diambil pelajaran bahwa penting bagi pengemudi ojek pangkalan dan pengemudi taksi online untuk memahami posisi satu sama lain. Hanya dengan saling menghormati dan memahami bahwa mereka sama-sama berusaha mendapatkan penumpang, akan tercipta lingkungan yang lebih baik dari sisi pelayanan.
Dalam penutup, kepolisian berkomitmen untuk tetap mendalami dan menyelidiki insiden ini lebih lanjut. Upaya dan langkah proaktif ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara semua pihak untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan penumpang.