Aksi Solidaritas Wartawan di Cianjur – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Cianjur menggelar aksi solidaritas untuk menyuarakan kekhawatiran terkait maraknya kasus kekerasan terhadap wartawan. Aksi ini berlangsung di Tugu Tauhid pada hari Jum’at (22/8/25), mengambil momentum dari insiden terkini di Serang, Banten, yang mengundang perhatian luas.
Kasus-kasus kekerasan terhadap jurnalis di berbagai daerah semakin meningkat, menciptakan rasa ketidaknyamanan dan ketidakadilan di kalangan wartawan. Mengapa hal ini terus terjadi, dan apa yang dapat dilakukan untuk menghentikannya? Sektor pers yang seharusnya bebas dan independen kini terancam oleh tindakan kekerasan yang tidak seharusnya terjadi.
Ketidakadilan dalam Dunia Jurnalistik
Masyarakat perlu memahami bahwa setiap insiden kekerasan terhadap wartawan adalah pelanggaran terhadap hak asasi manusia dan merusak demokrasi. Ketua PWI Cianjur, Moch Ikhsan, menyatakan bahwa aksi solidaritas ini merupakan akumulasi dari kekecewaan dan keprihatinan atas tindakan brutal yang menghantui para jurnalis. Ia bahkan menyebut tindakan kekerasan sebagai bentuk perlakuan tidak manusiawi yang harus disikapi dengan serius.
Dalam sebuah survei terbaru yang dilakukan oleh lembaga riset, terdapat peningkatan yang signifikan dalam jumlah jurnalis yang merasa tidak aman saat melaksanakan tugas mereka. Data ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja yang aman bagi wartawan semakin memudar, dan hal ini bisa berdampak negatif terhadap laporan berita yang obyektif dan akurat. Perlu ada langkah konkret dari pihak berwenang untuk melindungi jurnalis agar mereka bisa bekerja tanpa rasa takut.
Langkah ke Depan untuk Melindungi Wartawan
Berbagai strategi perlu diterapkan untuk mengatasi masalah kebebasan pers dan keamanan wartawan. PWI Cianjur, bersama IJTI, berkomitmen untuk terus memperjuangkan hak-hak wartawan. Salah satu langkah yang diusulkan adalah mengadakan dialog terbuka antara pemerintah dan organisasi jurnalis untuk membahas isu-isu ini secara lebih mendalam. Penegakan hukum juga harus lebih tegas terhadap pelaku kekerasan terhadap jurnalis — tidak ada lagi kata toleransi terhadap perilaku tersebut.
Masyarakat juga memiliki peran penting dalam memberikan dukungan kepada wartawan. Dengan meningkatkan kesadaran tentang dampak negatif dari kekerasan terhadap jurnalis, masyarakat dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa semakin memburuk dan mengancam keberlangsungan demokrasi di Indonesia.