TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) adalah program yang digagas untuk memperkuat kerjasama antara tentara dan masyarakat guna membangun desa. Program ini tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dengan berbagai kegiatan yang terintegrasi, TMMD mendukung pertumbuhan ekonomi dan sosial di daerah perdesaan.
Gubernur Banten, Andra Soni, menegaskan pentingnya program ini setelah penutupan TMMD ke-125 pada 21 Agustus 2025. Dalam pidatonya, ia mengungkapkan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan ini. Hal ini menunjukkan betapa sinergi antara TNI dan pemerintah daerah serta masyarakat sangat krusial untuk pencapaian tujuan bersama.
Transformasi Melalui Kolaborasi
Program TMMD bukan hanya sekadar kegiatan pembangunan, melainkan sebuah pendekatan holistik untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat. Dengan fokus utama pada pembangunan infrastruktur seperti jalan, penyediaan air bersih, dan perbaikan rumah tidak layak huni, TMMD menjadi langkah strategis dalam menjembatani berbagai kebutuhan dasar masyarakat.
Dalam survei terbaru, ditemukan bahwa akses terhadap infrastruktur dasar seperti jalan dan air bersih menjadi masalah utama di desa-desa. TMMD hadir dengan solusi nyata, memberikan akses yang lebih baik dan memudahkan mobilitas warga. Hal ini memungkinkan para petani untuk mengangkut hasil pertanian mereka dengan lebih efisien, yang pada gilirannya meningkatkan pendapatan mereka.
Fokus pada Kebutuhan Masyarakat
Dalam setiap pelaksanaan TMMD, kegiatan yang dilakukan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Misalnya, di TMMD ke-125, terdapat pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) sebanyak tujuh unit, penanaman pohon, dan pembuatan sumur bor. Semua ini dirancang untuk memberikan dampak langsung bagi kehidupan sehari-hari warga.
Salah satu contoh nyata adalah jilid ke-125 yang berlangsung di Kodim 0623/Cilegon. Selama program ini, jalan sepanjang satu kilometer dibuka dan dikeraskan, menghubungkan dua kampung. Sebelumnya, jarak tempuh antara kedua kampung tersebut mencapai lima kilometer. Sekarang, perjalanan menjadi lebih cepat dan efisien, memungkinkan warga untuk lebih mudah dalam beraktivitas sehari-hari.
Selain itu, upaya pemerintah daerah untuk bereaksi terhadap kebutuhan mendasar ini menciptakan sinergi yang positif. Dengan terbukanya dialog antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat, semua pihak dapat bersama-sama mengevaluasi dan merencanakan pembangunan yang lebih berkelanjutan.
Sejalan dengan itu, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menegaskan bahwa kolaborasi antara TNI, Polri, dan pemerintah daerah akan terus diperkuat guna memastikan keberlanjutan program ini. “TMMD adalah model kerjasama yang saling menguntungkan. Kami mendengarkan masukan dari masyarakat dan mengimplementasikannya dalam program kami,” ujarnya.
Dengan merangkul semua elemen masyarakat dalam kegiatan pembangunan, TMMD menunjukkan bahwa partisipasi aktif tidak hanya meningkatkan hasil, tetapi juga memperkuat ikatan sosial antara berbagai pihak.
Melalui pencapaian-pencapaian ini, TMMD membuktikan bahwa kualitas hidup masyarakat bisa ditingkatkan dengan kolaborasi yang baik. Ini menjadi tantangan bagi pemerintah dan stakeholder lainnya untuk terus melanjutkan dan menduplikasi keberhasilan ini di masa depan.
Penutupnya, melalui TMMD, kita tidak hanya melihat perubahan fisik di desa, tetapi juga perubahan sosial yang signifikan. Keberhasilan program ini menunjukkan apa yang dapat dicapai ketika semua pihak bekerja sama dengan tujuan yang sama. Sinergi antara TNI dan masyarakat memang menjadi kunci untuk pembangunan yang berkelanjutan.
