Pemerintah Kabupaten Tangerang mengambil langkah tegas dalam mengatasi situasi darurat yang dihadapi oleh dua siswa SDN Kedaung Dalam 2, yang mengalami insiden akibat atap gedung sekolah yang ambruk. Dengan cerdas, Pemkab menyatakan siap menanggung seluruh biaya pengobatan dan perawatan medis terhadap kedua korban, mencerminkan komitmen pemerintah dalam menjamin keselamatan dan kesehatan warganya.
Di tengah cuaca buruk yang melanda daerah tersebut, kabar mengenai ambruknya atap gedung sekolah ini menjadi perhatian utama. Apakah bangunan ini memang sudah tidak layak digunakan? Bagaimana dengan keselamatan siswa lainnya? Pertanyaan-pertanyaan ini muncul di benak masyarakat setelah insiden yang menimpa dua siswa terjadi pada Rabu, 13 Agustus 2025.
Respons Cepat dari Pemerintah Daerah
Pemerintah Kabupaten Tangerang, melalui Bupati Moch Maesyal Rasyid, telah memastikan bahwa penanganan terhadap kedua siswa yang menjadi korban akibat ambruknya atap gedung sekolah ini dilakukan secara intensif. “Saya sudah berkoordinasi dengan tim dokter di rumah sakit daerah, mereka memberikan perawatan yang diperlukan bagi kedua siswa,” ujarnya. Tak hanya itu, pihak Pemkab juga berkomitmen untuk memfasilitasi semua kebutuhan medis yang diperlukan selama proses pemulihan.
Dalam upaya mendukung pemulihan, tim dokter yang menangani para korban telah melakukan serangkaian pemeriksaan dengan teliti. Semua biaya terkait perawatan, termasuk perawatan intensif dan pemeriksaan lanjutan, akan ditanggung penuh oleh pemerintah. Dengan langkah ini, Pemkab Tangerang menunjukkan kepeduliannya terhadap warganya, terutama anak-anak yang menjadi tumpuan masa depan.
Pentingnya Keamanan dan Kelayakan Bangunan Sekolah
Paska insiden tersebut, pemerintah daerah tidak hanya berfokus pada perawatan medis, tetapi juga mengambil langkah cepat dalam melakukan evaluasi terhadap bangunan sekolah yang mengalami kerusakan. Pemerintah menyadari bahwa keselamatan siswa adalah prioritas utama dan oleh karena itu, kegiatan belajar sementara dialihkan ke ruang kelas yang masih aman.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Dadan Gandana, juga mengungkapkan bahwa insiden tersebut terjadi setelah wilayah tersebut diguyur hujan lebat dengan angin kencang selama tiga hari berturut-turut, yang berkontribusi pada penurunan kekuatan struktur bangunan. Hal ini menunjukkan pentingnya pemeliharaan berkala dan evaluasi menyeluruh terhadap infrastruktur pendidikan. “Kita perlu memastikan setiap bangunan sekolah dalam kondisi aman untuk digunakan,” tegas Dadan.
Kedepannya, Pemkab Tangerang telah merencanakan rehabilitasi fisik untuk SDN Kedaung Dalam 2, yang dijadwalkan akan dimulai pada bulan Oktober 2025. Proses perbaikan ini adalah bagian dari upaya pemeliharaan infrastruktur pendidikan secara keseluruhan, yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman bagi seluruh siswa.
Situasi ini juga menjadi pengingat bagi pemerintah dan masyarakat mengenai pentingnya perhatian terhadap fasilitas pendidikan. Dengan langkah-langkah yang diambil, diharapkan insiden serupa dapat dihindari di masa depan, dan anak-anak dapat belajar dalam kondisi yang lebih aman dan nyaman. Kesehatan dan pendidikan adalah dua pilar utama dalam membangun generasi yang cerdas dan berkarakter.