Warga di perumahan Sodong Village Blok A9, Desa Sodong, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, saat ini tengah menghadapi masalah signifikan terkait kondisi tanah di area mereka yang berpotensi mengalami longsor. Keberadaan dinding penahan tanah yang tidak memadai menjadi isu utama yang dikhawatirkan warga setempat.
Menurut Saeful Bahri, ketua RT 004 RW 006, masalah ini sudah berlangsung selama lebih dari empat tahun. Meskipun masyarakat setempat telah berupaya membuat turap dari bambu, usaha itu ternyata tidak memberikan hasil yang langgeng. Konstruksi bambu tersebut sering kali tidak bertahan lama dan cepat hancur akibat longsor yang terjadi.
Kondisi Tanah yang Memprihatinkan
Kondisi tanah yang memprihatinkan di perumahan ini terlihat jelas, dengan area rawan longsor sepanjang 50 meter yang sangat dekat dengan rumah penduduk. Hal ini menimbulkan kecemasan mengingat potensi bahaya yang dapat mengancam keselamatan. Saeful Bahri menambahkan, “Sudah beberapa kali di turap pakai bambu, sekarang habis semuanya kebawa longsor.” Ucapan ini menggambarkan betapa seriusnya dampak longsor yang dialami warga.
Penting untuk memberikan perhatian lebih pada kondisi seperti ini. Data menunjukkan bahwa wilayah-wilayah yang rentan terhadap longsor memerlukan pencegahan yang matang dan berkelanjutan. Dengan iklim yang semakin tidak menentu, langkah-langkah pencegahan berbasis infrastruktur menjadi sangat penting untuk melindungi masyarakat.
Urgensi Membangun Infrastruktur Penanganan Longsor
Strategi penanganan longsor yang efektif dapat mencakup pembangunan dinding penahan yang lebih kokoh dengan material yang mampu bertahan terhadap cuaca ekstrem. Identifikasi lokasi yang paling rawan dan prioritas pembangunan menjadi salah satu langkah yang mesti diambil oleh pemerintah daerah. Saeful Bahri berharap pemerintah, melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air serta Perkim, dapat melihat keadaan ini dengan serius. “Supaya jalan di lingkungan perumahan Sodong Village juga tidak tergerus oleh air,” tambahnya.
Pembangunan infrastruktur yang tepat tidak hanya melindungi lingkungan tetapi juga meningkatkan kualitas hidup warga. Ketika kondisi tanah aman, penduduk dapat beraktivitas dengan lebih tenang dan produktif. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah ini.