Gubernur Banten, Andra Soni, baru-baru ini menandatangani nota kesepahaman untuk pemanfaatan Banten International Stadium (BIS) sebagai markas klub sepak bola Dewa United Banten FC. Keputusan ini diharapkan dapat meningkatkan pengembangan olahraga serta ekonomi lokal.
Proses penandatanganan MoU berlangsung di Gedung Negara Provinsi Banten, dihadiri oleh para pejabat tinggi, termasuk Menteri Desa dan Ketua DPRD Provinsi Banten. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk memberikan dukungan kepada tim sepak bola profesional yang beroperasi di provinsi ini.
Pemanfaatan Banten International Stadium untuk Sepak Bola
Andra Soni menjelaskan bahwa kerja sama ini akan membawa Dewa United Banten FC sebagai tim yang berbasis di BIS mulai 9 Agustus mendatang. Dengan fasilitas stadion yang memadai, diharapkan Dewa United dapat menyelenggarakan 17 pertandingan home dalam satu musim, yang tentunya akan mendatangkan banyak pengunjung ke Banten.
Setiap tim yang bertanding di stadion ini diperkirakan membawa sekitar 40 orang, dan hal ini tentunya akan berdampak pada peningkatan keramahtamahan lokal. Pertandingan internasional dan persahabatan juga diharapkan dapat menyerap lebih banyak wisatawan, memberikan kontribusi yang berarti bagi pertumbuhan ekonomi daerah, terutama bagi sektor UMKM dan perhotelan.
Manfaat Ekonomi Jangka Panjang dari Kerja Sama Ini
Andra Soni menekankan bahwa pemanfaatan BIS sebagai markas Dewa United Banten FC bukan sekadar acara olahraga, tetapi juga merupakan inisiatif untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi di sekitarnya. Dengan banyaknya pengunjung, pelaku UMKM, restoran, dan hotel diharapkan dapat merasakan manfaat yang signifikan.
Presiden Dewa United Banten FC, Ardian Satya Negara, juga turut menyampaikan apresiasi kepada pemerintah provinsi atas dukungan ini. Dia berharap para penggemar sepak bola di Banten dapat datang dan meramaikan pertandingan. Dewa United berkomitmen untuk membangun lapangan latihan di sekitar BIS, yang akan lebih meningkatkan fasilitas olahraga di daerah ini.
Ketua DPRD Provinsi Banten, Fahmi Hakim, menyatakan dukungannya terhadap langkah Pemprov Banten. Menurutnya, ini adalah langkah strategis untuk mengoptimalkan desain aset daerah dan mengembangkan olahraga lokal, khususnya sepak bola, agar lebih kompetitif dan mendatangkan kemajuan ekonomi.
BIS sendiri memiliki kapasitas 30.000 penonton dan telah menjalani pemeriksaan terkait standar keamanan oleh kepolisian. Biaya sewa untuk satu pertandingan adalah Rp50 juta, yang jika dihitung untuk 17 pertandingan, menghasilkan potensi pendapatan sekitar Rp800 juta. Tentunya, ini belum termasuk pendapatan dari pertandingan resmi lainnya.
Dengan keberadaan Dewa United Banten FC di BIS, tidak hanya stadion yang mendapatkan keuntungan, melainkan seluruh masyarakat di sekitarnya. Ada harapan bahwa kehadiran klub sepak bola ini akan memberi dampak positif yang lebih luas, menciptakan lapangan kerja baru, serta membantu perekonomian daerah.
Dalam beberapa waktu ke depan, pemerintah provinsi juga berencana untuk memperbaiki fasilitas pendukung di sekitar BIS, termasuk akomodasi dan fasilitas parkir. Dengan semua inisiatif ini, Banten dapat mengoptimalkan potensi daerahnya, tidak hanya dalam sektor olahraga tetapi juga di bidang ekonomi secara keseluruhan.
Akhirnya, Dewa United Banten FC akan memulai perjalanan mereka di Banten International Stadium pada 9 Agustus dengan menjamu Malut United pada pekan pertama BRI Super League 2025/2026. Harapan besar disampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk memberikan dukungan kepada tim lokal ini, yang diharapkan dapat memberikan inspirasi serta kebanggaan bagi warga Banten.