Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya yang signifikan pada Senin (7/7/2025) pukul 11.05 WITA. Letusan ini tergolong besar, dengan kolom abu vulkanik mencapai ±18.000 meter di atas puncak, yaitu sekitar 19.584 meter dari permukaan laut.
Letusan kali ini memunculkan kekhawatiran di kalangan masyarakat sekitar akibat kolom abu yang tebal berwarna kelabu hingga hitam, yang terpantau menyebar ke arah utara, timur laut, dan barat laut. Hal ini memicu perhatian serius dari pihak berwenang dan masyarakat yang tinggal di sekitar gunung ini.
Zona Bahaya Ditetapkan
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki, Fajaruddin M. Balido, mengungkapkan bahwa aktivitas vulkanik terbaru ini mendorong otoritas setempat untuk menetapkan zona bahaya baru. “Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki tidak diperkenankan melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 kilometer dan sektoral Barat Daya–Timur Laut sejauh 7 kilometer dari pusat erupsi,” jelasnya.
Data tersebut menunjukkan skala potensi bahaya yang dapat ditimbulkan jika aktivitas vulkanik ini terus meningkat. Usaha mitigasi perlu dilakukan secara menyeluruh untuk melindungi masyarakat dan mengurangi risiko yang dihadapi. Komunikasi yang terus menerus tentang situasi terkini juga sangat diperlukan agar masyarakat bisa melakukan persiapan yang sebaik mungkin.
Waspada Lahar Hujan dan Abu Vulkanik
Selain potensi letusan susulan, masyarakat juga diingatkan untuk mewaspadai risiko banjir lahar hujan, terutama jika terjadi hujan deras. Sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung, seperti Dulipali, Padang Pasir, Nobo, dan beberapa sungai lainnya, dapat menjadi jalur aliran lahar yang berbahaya.
Pihak berwenang juga mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadi banjir lahar hujan yang dapat melanda kawasan sekitar aliran sungai dari lereng gunung. Penggunaan masker juga sangat disarankan untuk melindungi saluran pernapasan dari dampak negatif abu vulkanik.
Kepedulian masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang tidak terverifikasi juga penting, karena di saat-saat seperti ini, informasi yang tepat dan akurat sangat membantu dalam mengurangi kepanikan.
Koordinasi Mitigasi Terus Berjalan
Pemerintah daerah di Flores Timur bekerja sama dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki, yang berlokasi di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, secara aktif melakukan pemantauan situasi gunung dan mengkoordinasikan langkah-langkah pencegahan dengan pihak berwenang lainnya.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung juga berkomitmen untuk memberikan informasi resmi dan terkini terkait aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT dan semua satuan penanggulangan bencana yang relevan. Ini adalah langkah penting dalam menjaga keselamatan publik dan meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh bencana alam ini.
Keberlanjutan koordinasi dan pemantauan ini menunjukkan komitmen yang kuat dalam manajemen bencana, serta perlunya sinergi antara pemerintah daerah dan pusat dalam menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi di masa depan.