Gubernur Banten, Andra Soni, menunjukkan komitmennya terhadap pendidikan dengan memperkenalkan program sekolah gratis di tingkat pendidikan menengah. Kebijakan ini hadir dari latar belakang pengalamannya, di mana ia merasakan langsung tantangan yang dihadapi oleh masyarakat dalam mengakses pendidikan berkualitas.
Andra Soni berbagi kisah masa kecilnya, di mana orang tua menginginkan dirinya sekolah di institusi negeri. Menurutnya, akses ke pendidikan seharusnya tidak dibatasi oleh status ekonomi, dan ini menjadi pendorong bagi dirinya untuk menjadikan pendidikan gratis di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Sekolah Khusus (SKh) sebagai program utama saat menjabat sebagai Gubernur Banten.
Program Sekolah Gratis Untuk Meningkatkan Akses Pendidikan
Dalam program ini, Andra Soni menegaskan pentingnya memberi kesempatan kepada semua anak untuk mendapatkan pendidikan yang baik tanpa terbebani biaya. Dia mengungkapkan bahwa kebijakan ini tidak hanya meneruskan program sekolah gratis yang sudah ada di sekolah negeri, tetapi juga memperluasnya ke sekolah swasta. Hal ini adalah langkah nyata untuk menjawab masalah yang ada di masyarakat, di mana tidak semua orang tua memiliki kemampuan finansial untuk menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah swasta.
Berdasarkan data yang ada, rata-rata lama sekolah di provinsi Banten hanya 9,7 tahun. Ini menjadi perhatian serius karena banyak siswa mengalami kesulitan untuk melanjutkan pendidikan. Andra Soni mencatat bahwa tahun ini, sekitar 180 ribu siswa mendaftar ke sekolah negeri, padahal daya tampungnya hanya 80 ribu. Masalah ini sering menyebabkan siswa putus sekolah, yang akan berdampak negatif jauh ke depan.
Dampak dan Stratifikasi Program Pendidikan
Akhirnya, Andra Soni menekankan bahwa program sekolah gratis ini tidak hanya sebagai solusi untuk mengurangi angka putus sekolah dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) ke jenjang SMA, tetapi juga sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di daerah Banten. Ini selaras dengan visi pengembangan sumber daya manusia yang lebih baik sebagaimana diamanatkan oleh pemerintah.
Tantangan dalam pelaksanaan program ini tentu ada, termasuk masalah anggaran. Andra Soni pun harus melakukan relokasi anggaran untuk merealisasikan program ini, dengan cara mengalihkan dana dari pos yang dianggap kurang produktif. Ia optimis bahwa melalui program ini, pendidikan di Banten akan mengalami peningkatan signifikan, memberikan akses yang lebih baik bagi anak-anak di seluruh wilayah provinsi tersebut.
Dengan semangat dan komitmen yang tinggi, Andra Soni berusaha mewujudkan visi pendidikan untuk semua, untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang di Banten.