Universitas Harkat Negeri, sebelumnya dikenal sebagai Politeknik Harapan Bersama, mengundang pakar dari Harvard Medical School untuk memberikan kuliah umum tentang pelayanan kesehatan primer yang adil. Acara ini berlangsung di Kampus Universitas Harkat Negeri di Tegal, Jawa Tengah, pada 31 Juli 2025. Kehadiran pemateri dari institusi terkemuka ini menunjukkan komitmen universitas dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di bidang kesehatan.
Kuliah umum tersebut diisi oleh Bethany Holt, seorang Associate Director Program in Global Primary Health Care dari Harvard Medical School. Dihadiri oleh banyak pihak, termasuk Direktur Universitas, Sekretaris Daerah Kota Tegal dan berbagai perwakilan lainnya, acara ini menandai momentum penting bagi penyelenggaraan pendidikan kesehatan di daerah.
Usaha untuk Meningkatkan Layanan Kesehatan Primer
Bethany Holt menjelaskan bahwa saat ini, dunia menghadapi tantangan signifikan dalam pelayanan kesehatan primer. Di Indonesia, permasalahan ini paling nyata terlihat pada layanan di pusat kesehatan masyarakat atau puskesmas yang sering kali tidak mencakup semua kebutuhan masyarakat. Selama kuliah, dia menekankan pentingnya kebijakan berbasis data yang dapat membuat pelayanan kesehatan lebih merata dan efisien.
Data dan bukti lapangan menjadi fondasi penting dalam merancang kebijakan kesehatan. Dengan memperhatikan kondisi lokal dan kebutuhan masyarakat, pelayanan kesehatan dapat ditransformasikan menjadi lebih tepat guna. Dalam penyampaian tersebut, Holt juga menggambarkan bahwa komunikasi yang efektif antara berbagai pihak—akademisi, pemerintah, dan masyarakat—merupakan kunci dalam mencapai layanan kesehatan yang ideal.
Kolaborasi Multi-Sektor untuk Kesehatan yang Berkeadilan
Salah satu pokok penting yang diangkat dalam kuliah ini adalah kolaborasi multisektor yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, dan lembaga sosial. Hal ini diperkuat dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) multi-sektor antara beberapa pihak yang hadir, termasuk Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) dan Yayasan Pendidikan Harapan Bersama. MoU ini bertujuan untuk meningkatkan penelitian berbasis bukti yang bisa berkontribusi pada layanan kesehatan yang lebih adil bagi masyarakat rentan.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Harapan Bersama, Sudirman Said, menekankan bahwa kolaborasi ini adalah langkah penting bagi perkembangan pelayanan kesehatan di daerah. Dia mengapresiasi kontribusi Harvard dalam meningkatkan kemampuan Politeknik Harapan Bersama dan mendorong agar universitas ini lebih aktif di kancah global. Kolaborasi dengan institusi internasional diharapkan dapat menghasilkan pengajaran dan penelitian berkualitas tinggi yang dapat diimplementasikan dalam kebijakan kesehatan lokal.
Kesepakatan bersama ini bukan hanya menjadi simbol kerja sama, tetapi juga membawa harapan akan adanya penyelesaian dari masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat. Dalam diskusi tersebut, tampak bahwa semua pihak optimis bahwa dengan memadukan keahlian dan sumber daya, layanan kesehatan di Tegal dan sekitarnya akan mengalami perbaikan yang berarti.
Upaya untuk menghubungkan perawatan kesehatan dengan data dan teknologi juga menjadi pembahasan penting. Sekretaris Daerah Kota Tegal, Agus Dwi Sulistiantono, mencermati bahwa inisiatif universitas dalam mencetak tenaga kesehatan yang adaptif akan membantu menjembatani kesenjangan informasi dan pelayanan. Hal ini sejalan dengan misi pemerintah untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang terampil dan peka terhadap kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.
Dalam konteks ekonomi, CEO CISDI, Diah S. Saminarsih, menambahkan bahwa investasi dalam pelayanan kesehatan primer tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga berkontribusi secara signifikan terhadap pembangunan ekonomi jangka panjang. Setiap upaya yang diarahkan pada perbaikan layanan kesehatan dapat mengembalikan manfaat yang jauh lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan, baik dalam bentuk produktivitas yang meningkat maupun pengurangan biaya kesehatan dalam jangka panjang.
Kuliah umum tersebut menjadi momentum berharga untuk membangun kesadaran bersama tentang pentingnya pelayanan kesehatan yang adil dan berkualitas. Semoga kolaborasi ini dapat menggugah semangat semua pihak untuk berkontribusi dalam menciptakan sistem kesehatan yang lebih baik, terutama bagi kelompok-kelompok rentan di masyarakat.
Dengan langkah awal yang positif ini, diharapkan Univeritas Harkat Negeri akan terus menjadi pionir dalam menciptakan pendidikan dan penelitian yang tidak hanya unggul di tingkat lokal, tetapi juga di pentas dunia.
Melalui berbagai kegiatan kolaboratif, kita berharap dapat melihat transformasi nyata dalam pelayanan kesehatan di Indonesia, yang berakar pada kebijakan berbasis bukti dan perhatian terhadap kebutuhan masyarakat.