Perum Bulog memperkenalkan layanan drive-thru sebagai inovasi baru dalam distribusi pangan, yang bertujuan untuk mempermudah masyarakat mendapatkan akses beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Serang, Banten. Layanan ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan kecepatan dalam pembelian beras oleh masyarakat setempat.
“Inovasi seperti drive-thru ini merupakan langkah strategis dalam mempercepat akses masyarakat terhadap beras SPHP,” ungkap Pemimpin Perum Bulog Wilayah DKI Jakarta dan Banten dalam keterangannya, yang disampaikan pada (4/8/2025). Layanan ini diharapkan untuk meningkatkan pengalaman berbelanja beras, terutama di tengah meningkatnya kebutuhan akan produk pangan yang berkualitas.
Inovasi Drive-Thru untuk Mempermudah Akses Pangan
Layanan drive-thru ini tidak hanya sekadar menawarkan kemudahan, tetapi juga menjadi solusi nyata untuk meningkatkan ketahanan pangan. Masyarakat Kota Serang kini dapat mengakses beras SPHP dengan lebih cepat dan praktis hanya dengan berkunjung ke lokasi layanan yang terletak tepat di depan Kantor Bulog Cabang Serang. Dengan metode ini, waktu yang dibutuhkan untuk membeli beras dapat diminimalkan, yang sangat penting di tengah kesibukan sehari-hari.
Dari segi ketersediaan, layanan drive-thru ini tidak hanya menyediakan beras SPHP, tetapi juga menjual produk lain seperti beras premium, minyak goreng, dan gula pasir. Hal ini menciptakan model distribusi yang lebih baik dan memberikan pilihan yang lebih beragam bagi masyarakat. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya akan menemukan produk beras berkualitas tetapi juga komoditas lainnya dengan harga yang bersaing.
Strategi Distribusi dan Monitoring di Pasar Tradisional
Selain layanan drive-thru, Perum Bulog juga memperkuat distribusi beras SPHP melalui pedagang eceran di Pasar Rau. Pendekatan ini menunjukkan komitmen Bulog dalam memastikan produk pangan tersedia secara luas untuk masyarakat. Tim Bulog bekerjasama dengan dinas perdagangan dan unsur keamanan setempat untuk melakukan pemantauan yang ketat terhadap distribusi beras tersebut.
Dalam pemantauan tersebut, tim Bulog berdialog langsung dengan para pedagang beras untuk mendengar respons dan tantangan yang mereka hadapi. “Pasar dan masyarakat sangat positif menerima keberadaan beras SPHP ini, sebagai alternatif beras yang berkualitas dengan harga yang terjangkau,” jelas salah seorang perwakilan Bulog. Ini menunjukkan bahwa Bulog berkomitmen dalam memberikan produk yang tidak hanya berkualitas tetapi juga terjangkau di pasar.
Status distribusi beras SPHP diperoleh melalui berbagai saluran, termasuk pedagang eceran, koperasi, dan outlet pangan lainnya. Pada periode Juli-Desember 2025, Perum Bulog menargetkan penyaluran mencapai 1,3 juta ton, agar kebutuhan pangan masyarakat dapat terpenuhi secara optimal. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan keberlanjutan program dapat terjaga dan masyarakat mendapat manfaatnya.
Melihat data terbaru hingga 2 Agustus 2025, sudah lebih dari 189 ribu ton beras SPHP yang berhasil disalurkan. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga kestabilan harga dan pasokan pangan di tengah tantangan kondisi ekonomi saat ini. Keberhasilan distribusi yang konsisten adalah langkah nyata untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.