CIANJURUPDATE.COM – Dalam semangat pengabdian dan dakwah yang membumi, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Azhary Cianjur menggelar kegiatan bertajuk “Revitalisasi Tradisi Islam Lokal melalui Tawasulan” di Masjid Darunnajah, Desa Cibanteng, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, pada Kamis (24/7/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari misi besar KKN STAI Al-Azhary tahun 2025 dengan tema “Mahasiswa Mengabdi, Umat Mandiri.” Di tengah modernisasi yang kerap mengikis nilai-nilai spiritual lokal, para mahasiswa hadir bukan hanya sebagai agen dakwah, tetapi juga pelestari budaya Islam Nusantara yang telah mengakar kuat dalam masyarakat.
Revitalisasi Tradisi Melalui Kegiatan Tawasulan
Kegiatan tawasulan ini menjadi salah satu metode efektif untuk menghidupkan kembali tradisi yang mulai terlupakan. Tawasulan sendiri merupakan kegiatan yang melibatkan doa bersama, tausiah, dan bercengkerama dalam semangat kebersamaan. Dalam konteks ini, mahasiswa tidak hanya berperan sebagai penyampai informasi, tetapi juga merangkul jamaah dari berbagai kalangan.
Suasana hangat dan kekeluargaan terasa kental saat jamaah berkumpul di Masjid Darunnajah. Tokoh masyarakat dan remaja saling berbagi cerita, menjalin silaturahmi, serta memperkuat iman. Hal ini penting untuk menjaga jalinan sosial dan spiritual di tengah era serba cepat. Data menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam kegiatan keagamaan yang melibatkan interaksi sosial dapat meningkatkan kohesi sosial dan memperkuat identitas komunitas.
Dampak Positif KKN Terhadap Masyarakat Lokal
Kehadiran mahasiswa KKN di Desa Cibanteng membawa dampak positif yang signifikan. Strategi kolaboratif yang diterapkan, termasuk dialog terbuka antara mahasiswa dan masyarakat, memungkinkan terbentuknya hubungan yang harmonis. Ustadz Dade Awaludin, pengurus Masjid Darunnajah, mengungkapkan bahwa mahasiswa KKN tidak hanya membawa kegiatan keagamaan, tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk lebih aktif dalam pelestarian budaya lokal.
“Kami merasa senang sekali dengan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa. Karena baru kali ini mahasiswa KKN yang betul-betul bermasyarakat dan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh yang ada di sini,” ujarnya. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat terjalin hubungan yang lebih baik antara generasi tua dan muda, serta menjaga kelangsungan tradisi Islam lokal yang berharga.
Secara keseluruhan, upaya revitalisasi tradisi ini tidak hanya sekadar mengingat kembali warisan budaya, tetapi juga memperkuat posisi agama di masyarakat. Dalam konteks yang lebih luas, dukungan dari pendidikan tinggi terhadap program-program seperti KKN sangatlah penting untuk membentuk generasi yang sensitif terhadap budaya dan tradisi yang ada di sekitar mereka.