Walikota Tangerang, Sachrudin, mengungkapkan bahwa pembangunan dan rehabilitasi turap di berbagai lokasi adalah langkah strategis Pemkot Tangerang untuk mengatasi potensi banjir akibat luapan air dari kali atau sungai. Ini adalah usaha yang sangat penting karena banjir sering mengganggu aktivitas masyarakat dan mengancam keselamatan mereka.
Pemkot Tangerang berkomitmen untuk menangani masalah banjir dengan serius. Lokasi-lokasi seperti Periuk, Jatiuwung, Cibodas, Karang Tengah, Cipondoh, dan Pinang menjadi fokus utama dalam proyek ini, yang sudah dilakukan selama semester pertama tahun ini. Bahkan, ketika musim hujan mendekat, warga tidak perlu lagi khawatir dengan luapan air yang dapat merusak lingkungan dan menyulitkan aktivitas sehari-hari.
Pentingnya Struktur Penahan Banjir yang Kuat
Pembangunan turap yang kokoh adalah salah satu solusi untuk mengendalikan aliran air. Upaya ini bertujuan untuk melindungi wilayah-wilayah yang rentan terhadap banjir. Sebagai contoh, Walikota Tangerang mengatakan, “Sejumlah wilayah kerap dilanda banjir sehingga kita lakukan upaya penanganan dengan pembangunan turap yang kokoh. Kita juga tetap menunggu proses normalisasi oleh pemerintah pusat.”
Kehadiran turap ini diharapkan dapat mengurangi kerentanan daerah-daerah tersebut terhadap banjir. Sumber daya manusia, seperti lurah dan camat, pun diinstruksikan untuk melakukan pengawasan guna memastikan bahwa pembangunan dapat berjalan sesuai harapan. Kualitas dan ketepatan waktu adalah dua hal yang sangat diperhatikan dalam proyek ini.
Integrasi Proyek dengan Normalisasi Sungai
Pada sisi lain, kegiatan normalisasi kali dan sungai di bawah kewenangan Pemprov Banten juga menjadi bagian penting dari rencana mitigasi banjir ini. Koordinasi antara instansi terkait seperti Dinas PUPR sangat diperlukan agar semua tahapan dapat berjalan efektif. Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang, Taufik Syahzaeni, menjelaskan bahwa peta titik normalisasi sudah disiapkan dan diharapkan prosesnya bisa segera terlaksana.
Lebih lanjut, Kepala Bidang Tata Air Dinas PUPR menegaskan bahwa kegiatan pembangunan dan rehabilitasi turap di berbagai lokasi hampir sepenuhnya rampung. Dengan catatan bahwa 27 titik hanyalah kegiatan rehabilitasi, dan 18 titik untuk pembangunan turap baru, di mana salah satu proyek besar adalah turap sepanjang 310 meter di Kali Ledug, Kelurahan Gebang Raya, Kecamatan Periuk.
Dari segi teknik, penambahan ketinggian turap dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan luapan saat intensitas hujan ekstrem. Proyek ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh infrastruktur dapat menampung aliran air dengan lebih baik, sehingga risiko banjir dapat diminimalisasi.
Selain turap, pembangunan empat embung baru juga diyakini dapat menurunkan angka titik rawan banjir. Pembangunan di lokasi-lokasi seperti Embung Bugel, Embung Duta Bintaro, Embung Villa Japos, dan Embung Paninggilan menunjukkan bahwa pemkot berkomitmen dalam pengelolaan air yang lebih efektif sepanjang tahun ini.
Pemkot Tangerang juga menargetkan agar semua proyek infrastruktur dapat diselesaikan sebelum musim hujan tiba. Dengan penambahan jumlah pekerja di tujuh titik yang masih dalam proses, ditargetkan semua dapat rampung pada akhir Agustus atau awal September.
Pengelolaan yang baik dalam pembangunan turap maupun embung menunjukkan bahwa langkah-langkah strategis ini adalah bagian dari upaya untuk mengurangi titik rawan banjir di Kota Tangerang, menjamin keselamatan serta kenyamanan warga.