Pembangunan infrastruktur desa menjadi salah satu fokus utama pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam konteks ini, Pemerintah Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur melakukan pembangunan jalan dengan memanfaatkan Dana Desa Tahap Kedua Tahun Anggaran 2025.
Ini bukan hanya sekadar proyek pembangunan, tetapi juga merupakan wujud dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan adanya jalan yang baik, aksesibilitas antar kampung akan lebih lancar, membuka kesempatan ekonomi dan sosial yang lebih banyak bagi warga.
Pembangunan Jalan Desa yang Sedang Berlangsung
Pembangunan jalan hotmix di Desa Sukamanah menghubungkan Kampung Kedung Girang hingga Kampung Kedung Hilir. Kepala Desa Sukamanah, Indra Surya Pradana, menjelaskan bahwa proyek ini termasuk dalam realisasi Dana Desa Tahap 2 Tahun 2025. Proyek ini bernilai Rp 100.573.000 dengan panjang 262 meter, lebar 2,5 meter, dan tinggi 0,3 meter.
Proses pembangunan jalan ini merupakan hasil dari musyawarah warga yang terencana dengan baik, dan telah dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) 2025. Ini menunjukkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan dapat menghasilkan proyek yang lebih relevan dan tepat sasaran. Sebuah data menarik mencatat bahwa dengan jalan yang baik, mobilitas masyarakat meningkat hingga 40%, yang artinya lebih banyak aktivitas ekonomi dapat dilakukan.
Langkah-Langkah Perbaikan dan Peningkatan Infrastruktur
Tidak hanya berhenti pada pembangunan jalan baru, Kepala Desa juga mengisyaratkan bahwa ada rencana perbaikan untuk jalan-jalan yang sudah ada, terutama yang rusak sepanjang 600 meter. Pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur juga sangat penting agar tidak menjadi masalah berkepanjangan bagi masyarakat. Seluruh pengerjaan perbaikan ini akan dilakukan secara bertahap selama tahun 2025, yang menunjukkan adanya rencana jangka panjang untuk infrastruktur desa.
Dengan adanya alokasi dana yang jelas dan mekanisme yang transparan, diharapkan masyarakat dapat berpartisipasi dengan sabar menunggu perbaikan yang akan dilakukan. Ini menjadi sebuah pelajaran berharga bahwa pembangunan yang melibatkan masyarakat tidak hanya menyelesaikan masalah fisik, tetapi juga membangun kepercayaan antar warga dan pemerintah. Melalui pendekatan yang terencana dan partisipatif, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk semua.