Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko, telah melaksanakan penanaman jagung seluas 2 hektar di Kampung Kukun, Desa Parigi, Kecamatan Cikande, pada Jumat (15/8/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan berkelanjutan, yang kini semakin penting mengingat tantangan global di bidang pertanian.
Penanaman jagung ini tidak hanya sekedar aktivitas bercocok tanam. Selain meningkatkan produksi pangan, kegiatan ini juga mencerminkan komitmen Polres Serang dalam mendukung program-program pemerintah pusat untuk ketahanan pangan. “Kegiatan ini menjadi langkah nyata untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat,” ujar Kapolres dalam sambutannya.
Peran Penanaman Jagung dalam Ketahanan Pangan
Di tengah perubahan iklim dan peningkatan jumlah penduduk, ketahanan pangan menjadi isu vital untuk diperhatikan. Penanaman jagung sebagai komoditas strategis memiliki peran penting dalam menciptakan stabilitas pasokan pangan. Dalam kegiatan baru-baru ini, Kapolres memberikan bantuan kepada kelompok tani, termasuk 30 kilogram bibit jagung jenis BISI, pupuk, dan alat penyemprot. Dengan dukungan ini, diharapkan hasil panen dapat mencapai minimal 12 ton dari lahan 2 hektar tersebut.
Data menunjukkan bahwa produktivitas jagung di Indonesia mengalami peningkatan, namun masih ada tantangan yang harus dihadapi seperti serangan hama dan penyakit tanaman. Oleh karena itu, penyuluhan dan bantuan langsung kepada petani sangat penting untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola lahan secara efektif dan efisien. Pengalaman community policing juga menjadi nilai tambah, di mana polisi berperan aktif dalam memberdayakan masyarakat untuk mandiri dalam masalah pangan.
Mendorong Partisipasi Masyarakat melalui Gerakan Ketahanan Pangan
Gerakan ketahanan pangan yang dilaksanakan oleh Polres Serang tidak hanya berhenti di penanaman jagung. Target penanaman jagung pada kuartal III adalah seluas 300 hektar, dengan pendekatan “satu desa satu hektar”. Dengan demikian, diharapkan semakin banyak masyarakat yang terlibat dalam usaha pertanian. “Target ini bukan hanya ambisius tetapi realistis, asalkan semua pihak bekerja sama,” tegas Kapolres.
Inisiatif ini diharapkan mampu menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya pertanian untuk kemakmuran bersama. Ketika masyarakat terlibat secara langsung, mereka tidak hanya mendapat dukungan material tetapi juga merasakan manfaat emosional dari keterlibatan dalam menghasilkan pangan bagi keluarga dan komunitas. Hal ini dapat menciptakan rasa kebersamaan yang kuat, mendorong mereka untuk berkontribusi lebih dalam aktivitas sosial dan ekonomi.
Ketua kelompok tani, Dede Rohyadi, mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan. Dengan melibatkan petani lokal, maka program ini menjadi lebih relevan dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kearifan lokal. Kegiatan ini juga membuka peluang bagi upaya kolaborasi antara masyarakat dan pihak aparat, yang berpotensi meningkatkan kepercayaan sosial.
Dengan demikian, penanaman jagung oleh Polres Serang bukan hanya sekedar kegiatan bercocok tanam, melainkan merupakan sebuah gerakan sosial yang lebih besar dalam mendukung ketahanan pangan dan memberdayakan masyarakat. Melalui pendekatan ini, diharapkan dapat tercipta stabilitas pangan yang berkelanjutan untuk masa depan.