CIANJURUPDATE.COM – Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Ir. Hj. Metty Triantika, MT, menyoroti masalah pengangguran terbuka yang mencapai angka 5,99 persen pada tahun 2024, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Angka ini menunjukkan bahwa sekitar enam dari setiap seratus angkatan kerja di Cianjur belum mendapatkan pekerjaan tetap, meskipun secara nasional, tren pengangguran menunjukkan penurunan.
Fakta ini mengundang keprihatinan, terutama karena tantangan untuk menciptakan lapangan kerja yang berkualitas tidak hanya terletak pada jumlah, tetapi juga pada relevansi keterampilan yang dimiliki tenaga kerja. Apakah kita telah memenuhi kebutuhan industri dan kewirausahaan yang sedang berkembang?
Analisis Angka Pengangguran di Cianjur
Berdasarkan data dari BPS, Cianjur menghadapi masalah serius dalam hal pengangguran. Dengan angka yang masih relatif tinggi, penting untuk memahami faktor-faktor yang berkontribusi terhadap situasi ini. Sektor-sektor yang seharusnya dapat menyerap tenaga kerja, seperti pertanian, pariwisata, dan industri kreatif, terkadang tidak memiliki akses yang memadai terhadap pelatihan dan pendidikan yang relevan. Hal ini menyebabkan kesenjangan antara kualifikasi yang dimiliki lulusan dan kebutuhan pasar kerja.
Pentingnya sinergi antar berbagai instansi pemerintahan, termasuk Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Pendidikan, tidak bisa diabaikan. Misalnya, penyelarasan kurikulum pendidikan vokasi dengan kebutuhan nyata di lapangan sangat krusial. Program pelatihan yang sesuai akan meningkatkan daya saing tenaga kerja kita, sehingga dapat menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
Strategi Mengatasi Pengangguran di Cianjur
Untuk mengurangi angka pengangguran, diperlukan strategi berbasis kolaborasi. Melibatkan pengusaha lokal dalam proses pengembangan kurikulum pendidikan vokasi adalah langkah awal yang bisa diambil. Dengan memberi suara kepada pelaku industri, kita dapat memastikan bahwa lulusan memiliki keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pasar.
Selain itu, pelatihan keterampilan yang dirancang khusus untuk sektor-sektor unggulan di Cianjur bisa menjadi solusi. Sebagai contoh, memperkuat program pelatihan di sektor pertanian organik atau pariwisata berkelanjutan dapat memanfaatkan potensi besar daerah ini, sambil juga memberikan kesempatan kerja yang lebih luas bagi masyarakat. Dengan kombinasi kebijakan yang tepat dan inisiatif dari berbagai pihak, angka pengangguran di Cianjur diharapkan dapat menurun dan berdampak positif bagi perekonomian daerah.