Penemuan mayat pria di saluran irigasi menjadi peristiwa yang mengejutkan bagi warga Kampung Pasirtarasi, Desa Sukatani, Haurwangi, Cianjur. Kejadian ini berlangsung pada Kamis pagi, 3 Juli 2025, dan menarik perhatian banyak orang mengingat situasi tersebut sangat jarang terjadi di lingkungan tersebut.
Berdasarkan laporan, mayat tersebut ditemukan oleh Ketua RT setempat, yang tidak sengaja melintas di area irigasi. Ketika melihat ada sosok tubuh yang mengapung, panik dan cemas menyelimuti dirinya. Penemuan ini pun langsung dilaporkan kepada pihak kepolisian yang berwenang untuk menindaklanjuti kejadian tersebut.
Proses Identifikasi dan Latar Belakang Korban
Korban diketahui bernama Kamaludin, berusia 48 tahun, dan merupakan warga asal Tangerang Selatan. Keberadaan korban di daerah tersebut dipicu oleh situasi yang cukup memprihatinkan. Ia tinggal di sebuah rumah kontrakan di dekat lokasi penemuan.
Menariknya, istri korban yang bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri memberi dampak signifikan bagi situasi di rumah. Dengan sakit stroke yang diderita oleh Kamaludin, ia memerlukan perawatan dari saksi yang bertugas untuk mengurusnya. Hal ini menambah bobot emosional pada cerita, terutama bagi mereka yang berempati terhadap kondisi kesehatan dan kehilangan yang dialami korban.
Dinamik Penjagaan dan Pencarian Korban
Strategi penjagaan dan pencarian menjadi sorotan selanjutnya. Saksi yang juga merupakan anak korban, Yandi, meninggalkan kontrakan untuk menjenguk anaknya yang sakit, hanya untuk kembali ke kontrakan beberapa jam kemudian dan menemukan sosok ayahnya masih di rumah. Namun, saat Yandi kembali lagi ke rumah ibunya, kondisi berubah drastis ketika ia mendapati ayahnya hilang.
Pencarian pun dilakukan secara kolektif oleh Yandi dan warga setempat. Dalam situasi panik tersebut, pencarian ternyata membuahkan hasil ketika informasi diterima bahwa mayat telah ditemukan. Proses pencarian ini menggambarkan bagaimana masyarakat setempat bersatu dalam situasi darurat, serta menunjukkan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga satu sama lain.
Pada saat penemuan, kondisi jasad Kamaludin ditemukan dalam keadaan tertelungkup, tanpa adanya tanda-tanda kekerasan. Polisi masih melakukan penyelidikan lanjutan untuk memastikan penyebab kematian dan mencari tahu lebih dalam tentang latar belakang kejadian. Mengingat betapa kompleksnya situasi ini, terdapat harapan agar pihak berwenang dapat segera menemukan titik terang demi keadilan bagi korban dan keluarganya.