Dalam dunia gizi, sayuran hijau selalu menempati posisi penting sebagai bagian dari pola makan sehat. Di antara berbagai jenis sayuran, selada air menonjol sebagai salah satu yang paling bergizi.
Dikutip dari berbagai sumber, dalam peringkat Powerhouse Fruits and Vegetables (PFV) oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), jenis sayuran ini memperoleh skor sempurna 100, mengungguli sayuran lainnya seperti kubis Cina (91,99), lobak (89,27), sayuran bit (87,08), dan bayam (86,43).
Dari total 41 jenis buah dan sayur yang masuk dalam kategori PFV, seluruhnya dinilai berdasarkan kandungan 17 nutrisi penting.
Hal itu termasuk potasium, serat, protein, kalsium, zat besi, vitamin A, B6, B12, C, D, E, dan K, serta berbagai mikronutrien lainnya.
Sayuran cruciferous seperti selada air, sawi putih, kangkung, dan arugula mendominasi posisi teratas, sementara sayuran berwarna oranye dan kuning seperti wortel dan ubi jalar menempati posisi lebih rendah.
Kaya Nutrisi, Rendah Kalori
Selada air dikenal sebagai sayuran yang padat nutrisi namun rendah kalori. Menurut ahli gizi, sayuran ini memiliki kandungan vitamin K, A, C, dan B yang tinggi, disertai magnesium, kalsium, dan potasium semuanya penting untuk kesehatan tulang, sistem imun, dan regenerasi kulit.
Ahli gizi menambahkan bahwa tiga cangkir selada air mampu menyumbang lebih dari 50% kebutuhan harian vitamin C, A, dan K, tanpa menambah asupan kalori secara signifikan. Artinya, sayuran ini sangat mendukung pola makan kesehatan yang seimbang.
Menjaga Kesehatan Jantung
Kandungan antioksidan yang tinggi dalam selada air sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung. Antioksidan membantu meredakan peradangan dan stres oksidatif, dua faktor utama penyebab penyakit kardiovaskular.
Selain itu, selada air kaya akan senyawa beta-karoten, lutein, dan zeaxanthin yang mendukung kesehatan pembuluh darah serta meningkatkan fungsi sistem kardiovaskular. Sayuran hijau tua sering kali tidak mendapat perhatian yang cukup, padahal sangat penting dalam diet sehat secara keseluruhan.
Potensi Menurunkan Risiko Kanker
Selada air juga menunjukkan potensi dalam mengurangi risiko kanker. Sayuran ini mengandung glukosinolat, senyawa yang saat dikunyah diubah menjadi isothiocyanates, komponen yang memiliki sifat antikanker.
Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa konsumsi rutin sayuran ini dapat menghambat kerusakan DNA dan menurunkan risiko kanker paru-paru dan saluran pencernaan. Oleh karena itu, memasukkan selada air ke dalam diet harian bisa menjadi langkah pencegahan yang bijak.
Dukung Keseimbangan Hormon dan Kesehatan Biokimia Tubuh
Kandungan vitamin B, kalsium, dan magnesium dalam selada air memberikan kontribusi positif terhadap keseimbangan hormon. Nutrisi tersebut berperan dalam fungsi neurotransmitter, regulasi stres, dan proses metabolisme tubuh.
“Seluruh proses biokimia yang melibatkan hormon sangat bergantung pada cukupnya mikronutrien ini,” kata seorang ahli gizi. Penting untuk memperhatikan asupan mikronutrien dalam pola makan sehari-hari.
Detoksifikasi Hati dan Perawatan Kulit Alami
Selada air juga diyakini membantu proses detoksifikasi alami tubuh dengan mendukung fungsi hati. Senyawa sulfur di dalamnya membantu hati dalam menyaring racun dan membuang limbah metabolik yang bisa membahayakan kesehatan.
Di sisi lain, antioksidan seperti vitamin C, beta-karoten, dan lutein pada selada air berperan besar dalam menjaga elastisitas kulit dan mendorong produksi kolagen. Dengan demikian, selada air tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan internal tetapi juga untuk perawatan kulit.
Dengan kandungan nutrisi yang padat, efek protektif terhadap jantung, potensi antikanker, serta manfaat bagi kesehatan hormon dan kulit, selada air layak dijadikan bagian rutin dalam pola makan harian. Meski ukurannya kecil, manfaatnya sangat besar bagi kesehatan jangka panjang.