Sanggar Seni Komara Paraguna baru-baru ini menggelar pertunjukan Seni Kacapi Suling yang menarik perhatian di Hotel Aston Serang. Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif untuk mengangkat dan melestarikan budaya Banten, serta memberikan pengalaman yang unik bagi para tamu yang hadir.
Pertunjukan tersebut mengusung lagu-lagu bertema seni, budaya, dan alam yang menggambarkan kekayaan Provinsi Banten, di antaranya lagu-lagu terkenal seperti Alam Banten Anu Kuring, Debus Banten, dan Serang Kota Sajarah.
Pertunjukan Menarik yang menggugah Semangat Cinta Budaya
Saat pertunjukan berlangsung, para nayaga, termasuk Rian Permana yang memainkan kacapi, Palguna Edya Wibisana dengan suling, dan Irna Juliana sebagai sinden, menyajikan nuansa yang kental akan budaya lokal. Melodi yang dihasilkan menjadikan suasana makan malam para tamu semakin berkesan.
Menurut Rian Permana, yang juga merupakan Sekretaris Program Studi Seni Pertunjukan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, lagu-lagu tersebut disusun untuk membangkitkan rasa cinta masyarakat terhadap kekayaan budaya dan alam Banten. Lagu Alam Banten Anu Kuring, misalnya, menggambarkan keindahan alam yang ada di provinsi ini, mulai dari sawah hijau, gunung, hingga laut yang membiru.
Melestarikan dan Mempromosikan Budaya Lokal
Kegiatan ini tidak hanya sekadar pertunjukan seni, tetapi juga merupakan upaya untuk mempromosikan dan melestarikan nilai-nilai budaya lokal kepada masyarakat luas. Melalui keindahan lirik dan musik, diharapkan generasi muda dapat lebih menghargai dan mengenal budaya mereka sendiri.
Lagu Serang Kota Sajarah yang dinyanyikan mencerminkan sejarah dan kesejahteraan masyarakat Kota Serang yang dikenal kehidupannya yang harmonis. Karya-karya seperti ini penting untuk menggugah rasa bangga masyarakat terhadap asal daerah mereka.
Sebagai tambahan, pertunjukan lainnya seperti Seni Debus Banten juga ditampilkan, memperlihatkan unsur seni bela diri yang menjadi ciri khas Banten. Atraksi mengesankan seperti makan beling, guling-guling di pecahan beling, menjadi pertunjukan yang menarik perhatian para pengunjung.
Kegiatan seperti ini direncanakan akan dilaksanakan secara rutin setiap Sabtu malam untuk mendukung pelestarian budaya Indonesia. Melalui upaya ini, para tamu yang berkunjung memiliki kesempatan untuk merasakan langsung kekayaan seni dan budaya Banten tanpa harus menjauh dari kenyamanan hotel.
Sebagai bagian dari inisiatif, Hotel Aston juga menyajikan kuliner khas Banten yang lezat. Keberagaman makanan seperti Rabeg dan Angeun Lada yang ditawarkan memberikan nilai tambah tersendiri bagi para tamu yang ingin merasakan kombinasi antara seni pertunjukan dan kuliner lokal. Dengan cara ini, nilai-nilai lokal tidak hanya terjaga, tetapi juga dikembangkan untuk generasi mendatang.
Proyek kolaboratif ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat lokal dalam mengenal dan mencintai budaya, tetapi juga berperan penting dalam mengajak para wisatawan untuk mengeksplorasi lebih dalam tentang Banten. Melalui suguhan seni dan kuliner yang autentik, diharapkan para pengunjung mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan.
Dengan pelestarian dan pengembangan budaya yang terus dilakukan, kegiatan seperti ini merupakan langkah positif untuk menjaga warisan budaya yang berharga di tengah arus modernisasi yang cepat terjadi. Diharapkan, generasi muda akan semakin mencintai, merawat, dan melestarikan budaya mereka untuk masa depan yang lebih baik.