Yayasan Syekh Ali Jaber baru-baru ini menyelenggarakan acara yang penuh makna, yaitu santunan anak yatim bersamaan dengan peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-80. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memperingati hari bersejarah, tetapi juga untuk memberikan kebahagiaan kepada anak-anak yang membutuhkan dukungan.
Tanggal 20 Agustus 2025 menjadi momen spesial, di mana puluhan anak yatim berkumpul dan merasakan kasih sayang serta perhatian dari masyarakat. Dalam suasana tersebut, berbagai perlombaan dan pemberian santunan menjadi bagian dari rangkaian acara yang menyenangkan. Acara ini berusaha menciptakan kenangan yang tak terlupakan dalam hidup anak-anak yang kehilangan orang tua.
Keberagaman Acara dan Pelibatan Masyarakat
Pada acara tersebut, Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, Dr. Essam Mustafa, dengan penuh semangat menyambut kedatangan anak-anak. Ia memberikan kebebasan bagi mereka untuk beraktivitas, entah itu bermain futsal ataupun berkumpul untuk mengaji. Hal ini menunjukkan kepedulian yayasan terhadap pengembangan anak-anak dalam suasana yang menyenangkan.
“Saya sangat senang dapat melihat anak-anak yatim di sini. Ini adalah momen yang berharga,” ungkap Dr. Essam dalam sambutannya. Dia berharap kegiatan ini akan menumbuhkan rasa optimisme dan harapan bagi masa depan anak-anak tersebut. Dengan menghadirkan kebahagiaan, yayasan ingin mengajak mereka untuk terus bermimpi dan berjuang meraih cita-cita.
Strategi untuk Mempromosikan Kepedulian Sosial
Kegiatan ini lebih dari sekadar perayaan. Menurut Ustadz Arya, Ketua Pelaksana Kegiatan, tujuan utama dari acara ini adalah untuk berbagi kebahagiaan kepada anak-anak yang kehilangan orang tua mereka. “Dengan memberi perhatian, kita membantu meringankan beban hidup mereka,” terangnya. Ini adalah upaya terpadu untuk memberikan dampak positif yang berkelanjutan di masyarakat.
Acara juga diisi dengan beberapa perlombaan khas kemerdekaan, seperti lomba makan kerupuk dan balap kelereng, yang tidak hanya menghibur tetapi juga meningkatkan rasa kebersamaan di antara anak-anak. Mereka terlihat bahagia dan antusias mengikuti berbagai kegiatan ini. Kehadiran badut serta pembagian bingkisan kecil diharapkan dapat lebih menghangatkan suasana serta memberikan keceriaan.
Di akhir acara, seluruh anak yatim menerima santunan dan bingkisan. Ustadz Arya menegaskan bahwa bingkisan tersebut bukan hanya sekadar hadiah, tetapi simbol harapan dan kebahagiaan. Ini diharapkan dapat menjadi penguat semangat yang telah hilang akibat kehilangan orang tua. Semua pihak yang terlibat dalam acara ini diharapkan dapat merasakan berkah dan kepuasan dari berbagi kepada sesama.