Wakil Gubernur Banten, Ahmad Dimyati Natakusumah, baru-baru ini menyampaikan pentingnya penambahan Sekolah Rakyat di wilayahnya untuk mendukung pendidikan masyarakat yang kurang mampu. Dia mengaku telah melakukan komunikasi dengan pihak Kementerian Sosial dalam upaya ini.
Saat ini, Provinsi Banten hanya memiliki dua Sekolah Rakyat yang berlokasi di Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Lebak. Menurut Ahmad, jumlah ini masih jauh dari cukup untuk menjangkau seluruh masyarakat yang membutuhkan akses pendidikan. Dengan adanya permohonan untuk penambahan, diharapkan lebih banyak masyarakat dapat menikmati manfaat pendidikan.
Pentingnya Pendidikan untuk Masyarakat Rentan
Pendidikan merupakan hak dasar yang seharusnya dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. Dengan adanya Sekolah Rakyat, pemerintah berupaya menjangkau kelompok yang selama ini terpinggirkan dari sistem pendidikan formal. Inisiatif ini menjadi jembatan bagi masyarakat yang mungkin tidak mampu membayar biaya pendidikan, sehingga pendidikan dapat diakses secara merata.
Ahmad Dimyati Natakusumah menyampaikan bahwa program ini sangat membantu masyarakat kecil atau kaum dhuafa. Dalam konteks ini, Sekolah Rakyat tidak hanya menawarkan pendidikan formal, tetapi juga berfokus pada pembinaan karakter dan keterampilan hidup yang dibutuhkan masyarakat untuk keluar dari jeratan kemiskinan.
Strategi dan Rencana Pengembangan Sekolah Rakyat
Dalam penandatanganan perjanjian pinjam pakai aset daerah, Ahmad bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengungkapkan bahwa rencana pengembangan Sekolah Rakyat sangatlah cerah. Kementerian Sosial telah berjanji untuk meningkatkan jumlah Sekolah Rakyat di kembali beberapa wilayah, seperti di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Tangerang. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperluas akses pendidikan bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkannya.
Menurut data, pada tahap pertama, Sekolah Rakyat akan berdiri di 100 titik lokasi di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, 63 titik ditargetkan beroperasi pada pertengahan Juli dengan 6.130 siswa. Bilangan ini menunjukkan potensi besar dan respons dari masyarakat terhadap program yang diusulkan. Dengan adanya rekrutmen siswa berdasarkan data terpadu sosial ekonomi, setiap siswa yang terdaftar memiliki kesinambungan untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Kesuksesan Sekolah Rakyat sangat bergantung pada kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan universitas. Oleh karena itu, penting bagi semua pemangku kepentingan untuk mengawal program ini sehingga tercapai tujuan yang diharapkan, yakni pendidikan yang inklusif dan dapat dinikmati oleh semua.
Adapun sampai tahap kedua, pemerintah berencana untuk membangun 202 Sekolah Rakyat. Rencana ini menunjukkan bahwa ada keinginan yang besar untuk mengentaskan kemiskinan melalui pendidikan. Dengan pelaksanaan yang cepat dan terarah, Sekolah Rakyat dapat menjadi solusi tepat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di masyarakat.
Sekolah Rakyat bukan sekadar lembaga pendidikan biasa, melainkan juga bagian dari strategi besar untuk memutus rantai kemiskinan dan menyiapkan generasi masa depan yang lebih baik. Dalam hal ini, sosok Menteri Sosial sangat berperan penting dalam merealisasikan gagasan pendidikan yang inklusif bagi masyarakat.
Dengan semua upaya ini, harapannya adalah agar generasi mendatang akan lebih siap menghadapi tantangan, serta memitigasi efek dari ketidakadilan sosial yang sering kali muncul akibat kurangnya akses pendidikan. Melalui Sekolah Rakyat, diharapkan setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan mencapai cita-cita mereka.